Semoga Allah Beri Pahala Sedekah Pada Orang Yang Klik Iklan Dibawah, Amin..

Friday, September 2, 2011

Five Vi Ingin Payudaranya Tak Selalu Disorot

Photobucket

Magnet bagi kaum pria itu masih melekat kuat padanya. Penampilannya yang sensual dan terbilang berani itu mengesankan Five Vi sebagai seorang penggoda walau tidak tampil di depan kamera. Kini Five Vi mampu bangkit dari keterpurukan masa lalunya. Peran komedi dipilihnya dan pernikahan kedua yang jauh dari kejaran infotainment.

Bisa dibilang bahwa kehidupan nyata di balik layar dari aktris sinetron ini lebih banyak diketahui oleh publik melalui infotainment. Kehidupan pribadinya yang pahit, justru akhirnya menenggelamkan berita seputar karir dan prestasi yang dijalaninya. Sebagai artis muda dan cantik namun mengalami penderitaan yang berat. Kisah hidupnya mirip dengan cerita sinetron yang selama ini menghiasi layar kaca. Di tengah namanya yang sedang menanjak, tiba-tiba hilang dari panggung hiburan karena pernikahan diam-diam.

Sepi pemberitaan tentangnya di dalam infotainment, malah muncul karena konflik rumah tangganya yang dikabarkan terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hingga konflik perebutan anak khas selebriti. Memang, tidak selamanya kehidupan selebriti penuh dengan glamor. Hal ini yang dialami oleh pemilik nama lengkap Vivi Rahmawati ini. Mulai dari perceraiannya dengan Iwan Setya Budiman, hingga menjadi korban atas kekerasan dalam rumah tangga dan perebutan atas hak asuh anak semata wayangnya, Bilqis Emelisqi.

Namun, kontras dengan kehidupan pribadinya, sosok Five Vi tidak bisa dilepaskan dari penampilan sensualnya lewat berbagai peran menggoda. Pemilik tinggi 163 cm dan bobot 47 kilogram ini layak disejajarkan dengan wanita cantik dari dinasti keluarga Azhari. Meski menyandang predikat janda, namun penampilan dari wanita kelahiran Surabaya, 12 September 1979 ini tetap sensual. Selain itu, ia juga tidak dikenal sebagai seorang aktris tetapi juga seorang komedian. Ternyata, selain cantik dan seksi, mantan bintang iklan obat suplemen khusus bagi pria ini juga mampu mengocok perut pemirsa lewat komedi tradisional lenong Betawi.

Kini, lama tidak terdengar seputar kasus kemelut kehidupan. Seolah tenggelam oleh berbagai hiruk pikuk gosip tentang selebriti Indonesia lainnya. Sempat muncul dalam sebuah film horor Terowongan Casablanca, tapi hanya sebagai cameo. Namun, tiba-tiba sontak tersiar berita bahwa statusnya sebagai seorang janda telah lenyap. Ia telah menikah kembali. Pria yang serius menikahinya adalah seorang pengacara ternama, Henry Yosodiningrat.

Namun, tidak seperti pengalaman pahitnya yang diketahui publik. Justru berita bahagia yang dirasakannya tidak banyak diketahui masyarakat. Meski tidak berupaya menghilang dari kejaran para wartawan infotainment, namun sepertinya ia enggan berbagi kebahagiaan yang kini tengah direguknya.

Setelah mendapat kepastian lokasi dan waktu untuk bertemu, akhirnya ME meluncur ke sebuah hotel yang terdapat di samping Planet Hollywood. Di sebuah coffee shop kami bertemu dan berbincang secara akrab dengannya. Ditemani secangkir cappuccino hangat, obrolan berlangsung akrab dan penuh canda tawa. Sayangnya, banyak obrolan kami yang bersifat off the record atau tidak ingin dijawab oleh Five Vi. Pasalnya, sejak awal perbincangan melalui telepon, Five Vi telah meminta untuk tidak membahas seputar berita pernikahannya dengan pria yang juga pernah tampil di ME ini. Meski demikian, ia tidak menampik tentang pernikahannya dengan pria yang berselisih usia 25 tahun ini.

Belakangan ini kelihatannya Anda jarang muncul di televisi, apa aktifitas Anda saat in?

Akhir-akhir ini saya lebih banyak di sinetron pendek seperti FTV dan acara off air. Memang saya akui tahun lalu lebih padat, dan tahun ini lebih santai.

Apa mungkin karena banyak munculnya pendatang baru yang lebih cantik , good looking dan muda?

I'm still good lookin' hahaha... tetapi saya percaya setiap orang mempunyai trademark masing-masing. Saya syukuri atas apa yang saya dapati sekarang. Alhamdulillah saya sudah punya nama, jadi tidak perlu kuatir lagi.

Sepertinya Anda banyak tampil ke acara komedi?

Beberapa waktu lalu, saya tiba-tiba tampil di Lenong, itu memang sesuatu yang baru untuk saya. Memang ternyata tidak mudah membuat orang tertawa apalagi berinteraksi langsung dengan penonton, terutama jika tayangannya langsung. Itu yang kemudian membuat saya mendapat julukan komedian. Padahal saya juga banyak terlibat dalam sinetron misteri dan drama jadi tetap seimbang.

Sebenarnya lebih sulit mana, komedi atau drama?

Dalam komedi yang saya mainkan, kebetulan naskahnya sudah matang. Penulisnya kreatif membuat skenario dengan dialog yang telah mengandung unsur komedi. Kita tinggal improvisasi dan membawakannya menjadi enak. Menurut seorang teman, saya bisa bermain komedi dan lucu karena katanya saya bermain dengan ikhlas. Ya inilah apa adanya saya. Saya akan kerahkan semua yang saya bisa, tidak takut jelek atau tidak lucu, atau jaim.

Memangnya, dalam keseharian Anda termasuk seorang humoris?

Terkadang sering terbawa suasana, misalnya ketemu teman yang suka cablak atau humor, jadinya saya suka terbawa. Sejak SMA saya suka melucu.Tapi sebaliknya saya juga bisa pendiam. Sehingga kadang dicap susah bergaul. Saya hanya mencoba menempatkan diri, dimana harus melucu dan serius. Tapi setiap artis kan mempunyai organisasi, saya malah bergabung dengan Paski (Persatuan Seniman Komedi Indonesia). Saya lihat di sana orangnya enak-enak, dan setiap berkumpul itu selalu ketawa. Rupanya saya enjoy di sana. Masa lalu saya jauh dari senda gurau, jadi semua kesedihan itu terobati dengan lingkungan seperti itu. Apalagi bermain komedi, rasanya seluruh beban lenyap.

Tidak mudah menjadi seorang komedian. Dibutuhkan skill tersendiri. Darimana Anda belajar melawak?

Kebetulan kakak-kakak saya lucu-lucu. Paman saya yang dulu mendidik saya juga seorang komedian tapi seni ludrug. Ketika manggung ia suka berkostum ala wanita. Saya dasarnya dari tari tradisonal.

Ketika memilih komedi, apa sebagai bentuk pelarian dari realitas kehidupan?

Sebenarnya tidak sengaja, itu sudah jalan yang di tentukan oleh Tuhan. Ketika saya mendapat tawaran di Lenong tetap melalui casting. Saya sempat dilecehkan, apakah saya bisa berperan lucu. Apalagi dengan masalah yang besar, apakah saya bisa berkomedi. Karena itu saya merasa tertantang.

Targetnya memang ingin menjadi seorang komedian?

Sebenarnya ingin menjadi aktris. Tidak hanya seorang komedian, tapi kalau dicap sebagai komedian saya tetap bangga, soalnya sangat jarang komedian yang cantik hahaha...

Kini Anda dikenal sebagai komedian. Padahal Anda sering tampil seksi. Apakah ini salah satu jalan untuk menghilangkan kesan tersebut?

Memang saya mulai dikenal karena membintangi iklan dengan gaya seksi. Kemudian, pernah disarankan untuk merubah image oleh beberapa selebriti wanita lainnya. Tapi mungkin karena bahasa tubuh dan fisik yang mendukung, sulit sekali melepaskan image tersebut. Terkadang, saya jadikan itu sebagai unsur pendukung dalam bermain komedi.

Anda lebih sering tampil di infotainment karena berbagai persoalan dalam kehidupan Anda bukan tentang prestasi Anda, apa komentar Anda?

Memang sebagai publik figur, kehidupannya ingin diketahui orang banyak. Namun bukan berarti semuanya harus dipublikasikan. Harus dipisahkan mana itu aib atau privacy. Kembalinya saya ke dunia hiburan setelah mendapat pengalaman hidup yang pahit, mungkin efek samping. Bukan karena saya memanfaatkan infotainment untuk mendongkrak nama saya. Karena justru peristiwa tersebut tidak menguntungkan untuk saya, dan telah mencoreng nama keluarga. Di sisi lain, saya ingin memberitahu bahwa ada pembelajaran hidup atas kasus yang saya alami. Seperti KDRT yang saya alami, itu bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Karena, Undang-Undang tentang KDRT baru disahkan tahun 2004.

Sebagai wanita yang menjadi korban KDRT dan “kehilangan” anak tentu rasanya berat?

Ya sebenarnya saya bangga menjadi seorang ibu, termasuk ketika dapat menyusui anak. Dulu juga pernah saya mendapat predikat janda dengan segala label negatif yang ada, dan saya coba menepis semuanya. Saya juga bangga bisa menjadi seorang survivor. Hingga saat ini saya bersedia berbicara menjadi narasumber mengenai masalah kekerasan dalam rumah tangga, karena saya ingin ada perubahan bagi para wanita yang juga mengalaminya.

Lalu bagaimana Anda bangkit dari persoalan yang sangat berat itu?

Dulu saya sempat terpuruk dan tidak sanggup bangkit. Waktu itu saya sendirian, jauh dari keluarga dan dukungan, serta tidak banyak teman dan kenalan. Berkat dorongan keluarga, orang tua dan bekal agama, akhirnya saya kuat dan tegar menghadapi semuanya. Tapi saya yakin kalau orang yang teraniaya itu doanya dikabulkan. Makanya saya berdoa dan puasa mencari jalan keluar dan ternyata dikasih sama Tuhan. Sempat kehilangan rasa percaya diri, hopeless dan minder apakah masih ada tawaran lagi. Tetapi saya terus berupaya menunjukkan kemampuan saya. Saya ambil hikmah dari semuanya. Saya bersyukur sebagai salah satu wanita yang beruntung, saya bisa kembali seperti ini dan mungkin jauh lebih baik dari sebelumnya. Karena banyak juqa wanita yang tidak beruntung.

Mengenai adanya komentar terhadap Anda yang dibilang termasuk salah satu wanita terseksi?

Saya merasa kaget saja, karena saya belum pernah tampil di majalah pria dewasa, dan dulu belum ada keberanian. Bagi saya itu merupakan suatu kebanggaan. Mungkin orang menilai saya dari sejumlah karakter yang pernah saya bawakan. Padahal karakter itu bukan saya yang sebenarnya, tetapi tuntutan dari sebuah profesi yang saya geluti. Saya harus siap menjadi seperti apa yang mereka mau. Saya bukan tipe seorang penggoda, tetapi kata mama sebaiknya jinak-jinak merpati hahaha...Mungkin sebenarnya saya tidak berbuat apa-apa tetapi hanya lewat tatapan saja mungkin lawan bicara saya sudah merasa saya seperti ingin menerkam dia hahaha...

Jadi Anda tidak merasa seksi?

Mungkin itu hanya bahasa tubuh saja. Dalam keseharian saya sangat berbeda dengan ketika saya tampil di televisi. Mungkin orang selain melihat saya seksi, tetapi juga melihat sebagai seorang ibu yang memiliki kodrat melahirkan dan menyusui. Saya bangga bisa melakukan keduanya dan masih bisa tetap seksi. Saya menganggap apa yang saya miliki adalah pemberian dari Tuhan. Bukan berarti diobral, tetapi saya tetap bersyukur, dan saya tidak mau merubah seperti operasi plastik atau apapun karena itu artinya tidak bersyukur. Saya selalu berdoa agar Tuhan menjaga nama baik saya, keluarga, suami dan anak. Jadi berusaha tidak menyimpang dari batas kesopanan. Selama ini tidak ada komplain.

Pernah ada media yang menulis kalau Anda termasuk memiliki beautiful boobs, komentar Anda?

Wah saya belum pernah membacanya. I have nothing to say hahaha... Pernah ada yang komentar saya juga memiliki bokong yang seksi, sampai dikira dioperasi, tetapi saya bilang tidak ini hanya tulang ekor saya saja yang sedikit menonjol.

Lalu bagian tubuh mana yang menurut Anda seksi?

Aku tidak memandang keseksian dari fisik semata, tetapi lebih kepada bagaimana seseorang mampu memancarkan aura cinta. Seksi itu tidak harus seronok, tetapi mungkin dengan cara dia berbicara, cara pandang, itulah yang menjadi salah satu kelebihan dari wanita. Kalau saya telah melihat seseorang dengan aura cinta, maka my eyes is very deadly hahaha... Kalau tubuh hanya sebagai pendukung saja.

Dengan “pesona” yang Anda miliki, Anda termasuk mudah horny?

(Sekejap Five Vi terdiam dan akhirnya menjawab secara diplomatis) Saya tipe yang lebih ekspresif ketika sudah ada ikatan sakral.

Setelah pernah memiliki pengalaman pahit dengan pria, apa kesan Anda terhadap pria?

Pria egonya sangat tinggi, apalagi pria Indonesia yang tinggi rasa patriarkhinya karena latar belakang budaya kita. Jika tidak bisa menunjukkan sikap kelaki-lakiannya, maka pria akan menunjukkan dengan kekerasan. Tetapi, akhirnya memang tidak semuanya begitu juga.

Pernah merasa ilfeel terhadap pria?

Kalau berkali-kali mungkin iya, tetapi untungnya belum sampai pada titik itu. Dari pengalaman sebelumnya, saya bukan tipe yang sering menyakiti pria, tetapi justru orang yang disakiti pria. Sempat merasa kok semua pria seperti ini ya, jadi menganggap why do I need a man? Hidup sendiri juga bisa. Tetapi agama kan mengingatkan bahwa kita hidup berpasang-pasangan dan tidak boleh mengklaim kita mampu hidup sendiri.

Menurut Anda pria seksi itu seperti apa?

Pria seksi itu yang bisa membawa dirinya, profesinya dengan sukses. Kemudian dia berbicara dengan pengetahuan dan wawasannya yang sangat luas. Dia bisa berprofesi apa saja ya tidak hanya lawyer.

Kondisi seperti apa yang membuat perasaan Anda luluh dan bagaimana menanggapi sebuah romantisme?

Saya sangat romantis. Saya sangat menghargai sebuah usaha pria untuk mendekati wanita, karena saya bukan tipe yang selalu mengejar pria. Saya akui ketika berstatus janda, banyak kumbang-kumbang yang mendekat, tetapi saya tidak suka tipe pria yang kegatelan. Tapi saya melihat bagaimana usaha dia untuk mendapatkan wanita, itu yang sangat saya hargai, mungkin saya bisa melayang dan melambung tinggi. Yang tadinya saya tidak cinta akhirnya bisa luluh juga atas usaha yang dia tunjukkan.

Lalu, Anda mencari yang seperti apa sih, yang lebih berpengalaman dalam bercinta atau justru pria brondong yang masih pemula?

Ah, brondong juga banyak yang berpengalaman juga..hahaha. Justru saya ingin melawan stigma yang melekat dalam predikat janda. Ditambah dengan karakter yang selalu saya perankan adalah sebagai penggoda. Saya mencari yang serius, sudah tidak ingin main-main lagi. Karena saya mau mencari apa lagi selain beribadah, dan lebih penting saya telah memiliki anak dan kedepan hidup harus ada tujuannya dan harus lebih baik dari sebelumnya. Artinya hidup saya harus ada peningkatan, entah itu dalam beribadah atau dalam pasangan hidup. Saya mencari pria yang bertanggungjawab, menghargai wanita, dan perjuangannya yang dilakukan untuk mendapatkan cinta wanita.

Setidaknya itu telah ditemukan ya?

Ehm...bagaimana ya..mudah-mudahan..hahaha

Apa yang membuat Anda akhirnya memutuskan untuk menikah?

Saya hanya mengalir saja seperti air. Saya sama sekali tidak punya rencana menikah dengan siapa, apalagi pacaran. Semua itu seperti sudah jalannya dari Tuhan. Mungkin itu yang dinamakan takdir.

Anda sangat berhati-hati dan terkesan enggan mengungkap kebahagiaan ini, mengapa?

Saya ingin menjaga perasaan orang lain. Bisa jadi kebahagiaan saya menjadi luka orang lain atau sebaliknya. Oleh sebab itu saya diam. Biarlah segala senang dan susah yang saya alami sekarang, saya rasakan sendiri.

Dengan tidak lagi berstatus janda, lalu bagaimana perasaan Anda?

Paling tidak ada yang melindungi. Tapi tidak banyak berbeda dengan Five Vi yang dulu. Saya harus membawa nama baik suami juga, meskipun ia tidak mengekang karir saya.

Tidak terasa waktu telah beranjak sore. Akhirnya, obrolan terputus karena ME mengajak Five Vi untuk photo session di studio ME. Selanjutnya obrolan berlanjut dengan sebuah dinner. Kami sepakat memutuskan pergi ke Senayan City dan memilih resto bernama sebuah kota di Cina yang terletak di ground floor. Kami memesan menu Dou Miao, fried rice dan salah satu menu terkenal fried prawn dengan saus telur asin. Ditemani pula oleh segelas teh tarik dan lemon ice tea.

Meski dilahirkan di kota pahlawan, namun Five Vi menghabiskan mesa kecil hingga selesai sekolah di Mojokerto. Anak kelima dari lima bersaudara ini mengaku sebagai anak yang manja. Dulu, kalau keinginannya tidak dituruti oleh kedua orang tuanya Maskum Sastro Utomo dan Sri Utami, bukannya menangis tetapi tiba-tiba sakit. Akhirnya, besoknya keinginannya dikabulkan.

Sifat manja ini terbawa juga dalam kehidupan sekolah. Karakternya harus selalu diturutin oleh teman-teman. Tanda-tanda bakal menjadi seseorang yang populer sudah nampak sejak kecil. Sejak SMP sudah ada temannya yang memanggil dengan sebutan artis. Keinginan untuk berkembang terus dilakukannya. Hingga akhirnya ia pernah menyandang predikat Yuk Mojokerto (semacam pemilihan Abang-None Jakarta). Hasratnya untuk hijrah ke Jakarta tidak tertahankan lagi. Karena selalu dilarang ke Jakarta terutama sang ayah, akhirnya kakak-kakaknya membujuk orangtua untuk memberi restu.

Proses panjang menjadi seorang selebriti pun dialaminya. Di Jakarta, awalnya sempat menganggur. Tapi perlahan, peran kecil pun mulai didapat. Bukan sekedar figuran, tetapi mendapat dialog walaupun sedikit. Keberuntungan itu akhirnya datang juga. Ketika Five Vi mendapat tawaran iklan layanan masyarakat tentang PLN yang disutradarai oleh Garin Nugroho dan iklan komersil tentang produk obat kuat bagi pria. Kedua iklan ini membuat namanya dikenal di jagad hiburan Indonesia.

Sesungguhnya, name Five itu bukan terlahir dari nama beken, tetapi nama asli yang waktu kecil malu untuk mengakuinya tetapi ketika dewasa malah bangga karena unik.

Mengapa memakai nama Five Vi?

Dulu, saya merasa malu dengan nama Five. Karena biasa dipanggil oleh saudaraku Lady Vi. Akhirnya namanya minta diganti dengan Vivi. Tetapi ketika di Jakarta, kembali teringat nama itu yang saya pakai kembali di dunia entertainment. Name Five itu, karena saya anak kelima. Kakak saya semua sesuai dengan nomor. Berturut turut, dari yang pertama namanya Sulung, Dwina, Trisa dan Fours.

Masa kecil Anda seperti apa?

Dari dulu sudah nampak berbeda dengan anak lainnya. Ketika di Jakarta sedang ngetrend sesuatu, di kampung aku harus menjadi trendsetter dan menjadi orang pertama yang memulainya. Mulai dari kaus kaki panjang, baju seragam yang sempit. Jadi saya nakal bukan karena tidak masuk sekolah, tetapi saya bolak balik di panggil guru BP karena menjadi trendsetter.

Mengenal dunia seni dari mana?

Darah seni mengalir bukan dari kedua orang tua tetapi dari pamanku yang menjadi seorang seniman seni tradisional. Sejak SD sudah belajar seni tari tradisional. Beranjak kuliah, membuat acara fashion show, dan ikut dalam kegiatan seperti modern dance. Sebenarnya, sejak SMA sudah ingin ke Jakarta, tetapi mendapat resistensi dari keluarga terutama ayah. Namun ibu mendukung bakat saya. Kebetulan, kakak saya bekerja di sebuah stasiun televisi swasta den menyuruh saya untuk mencoba bekerja di sana. Ketika interview saya menjelaskan keinginan saya untuk tampil di depan layar, bukan dibelakang layar. Akhirnya, saya menolak pekerjaan itu dan walhasil dimarahi oleh kakak.

Masih ingat berapa honor pertama Anda?

Honor pertama saya adalah sekitar 70 ribu rupiah. Dipotong agency fee, akhirnya saya hanya menerima 30 ribu rupiah. Padahal kalau dihitung, ongkos transpor saja sudah berapa?

Setelah ini apalagi obsesi Anda?

Dalam hidup ini selanjutnya saya ingin berkumpul dengan keluarga, mungkin dengan anak bisa berkumpul lagi, minimal bisa berbagi kasih sayang. Dalam karir saya masih ingin bisa terjun didunia hiburan sampai tua, tetapi dalam waktu dekat ingin tampil dalam layar lebar, meski pernah tetapi hanya tampil sebagai tamu.

Artis yang lekat dengan image sensual dan menggoda dibilang tidak akan bertahan lama didunia entertainment. Apa kiat Anda untuk bertahan?

Selain sebagai wanita, saya dikenal juga sebagai komedian, juga seorang ibu. Dan saya sadar tidak ada yang sempurna dan abadi didunia. Kecantikan, keseksian den kemolekan tubuh akan hilang seiring berjalannya waktu. Tetapi saya yakin, kecantikan itu muncul dari dalam. Dengan gaya hidup sehat, dan berpikiran positif, itu bisa membuat orang sehat dan tampak lebih muda. Saya berharap bisa mempertahankan semua yang telah saya lakukan dan bisa lebih dari ini.

Biodata:

Nama: Vivi Rahmawati
Tempat /Tgl Lahir: Surabaya, 12 September 1979
Tinggi / Berat: 163 cm 147 kg
Iklan: PLN (iklan layanan masyarakat), Irex
Film: Terowongan Casablanca
Sinetron: Ku Cinta Dia, Tergiur, Babe, Misteri Leak, Titin Tukang Kawin, Ngelenong Nyok, dll. - Sumber cybermed.cbn.net.id

No comments:

Post a Comment

Sahabat Iju..